Powered By Blogger

Minggu, 14 Februari 2010

Hukum Merayakan Valentine Day

Minggu, 14 Februari 2010
Islam melarang perayaan hari Valentine atau semacamnya sebagaimana telah disebutkan dalam Al-Qur'an :

Al Quran : (25) Al Furqaan : Ayat 52 :Maka janganlah kamu mengikuti orang-orang kafir, dan berjihadlah terhadap mereka dengan Al Quran dengan jihad yang besar. (QS. 25:52)

Al Quran : (76) Al Insaan : Ayat 24:Maka bersabarlah kamu untuk (melaksanakan) ketetapan Tuhanmu, dan janganlah kamu ikuti orang yang berdosa dan orang yang kafir di antara mereka. (QS. 76:24)

Al Quran : (68) Al Qalam : Ayat 8:Maka janganlah kamu ikuti orang-orang yang mendustakan (ayat-ayat Allah). (QS. 68:8)

Al Quran : (17) Al Israa’ : Ayat 36:Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya. (QS. 17:36)

Al Quran : (6) Al An’aam : Ayat 153: dan bahwa (yang Kami perintahkan ini) adalah jalanKu yang lurus, maka ikutilah dia, dan janganlah kamu mengikuti jalan-jalan (yang lain), karena jalan-jalan itu mencerai beraikan kamu dari jalanNya. Yang demikian itu diperintahkan Allah agar kamu bertakwa. (QS. 6:153)


disitu sudah sangat jelas bahwa mengikuti sesuatu yang tak jelas hukumnya dan manfaatnya itu tak diperbolehkan. Allah melarang perayaan hal-hal seperti itu tentu saja agar umat-umatnya tak terperosok kedalam jurang kenistaan.Valentine tak mempunyai manfaat sedikitpun,yang didapat hanyalah kebahagian semu yang akan menjerumuskan kita ke azab Allah.. beberapa dampak negatif dari Valentine day :

  1. Valentine’s day merupakan hari raya bid’ah yang tidak ada dasar hukumnya dalam syari’at Islam.
  2. Merayakan Valentine’s day dapat menyebabkan hati sibuk dengan perkara-perkara rendahan seperti ini yang sangat bertentangan dengan petunjuk para shalafush shalih (para pendahulu kita dari kalangan para sahabat, tabi’in, dan tabi’ut tabi’in) – semoga Allah meridhai mereka. Maka tidak hal melakukan hari raya, baik dalam bentuk makan-makan, minum-minum, berpakaian, saling tukar hadiah ataupun lainnya. Hendaknya setiap muslim merasa bangga dengan agamanya, tidak menjadi orang yang tidak mempunyai pegangan dan gemar ikut-ikutan.
  3. Di antara dampak buruk lain bagi orang yang ikut serta merayakan Valentine’s day adalah ikut mempopulerkn ritual-ritual mereka sehingga terhapuslah nilai-nilai Islam.
  4. Dampak buruk lainnya, bahwa dengan merayakan Valentine’s day berarti memperbanyak jumlah mereka, mendukung, dan mengikuti agama mereka, padahal seorang muslim dalam setiap raka’at sholatnya telah membaca ayat (artinya): “Tunjukilah kami jalan yang lurus, (yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau anugerahkan nikmat kepada mereka; bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat.” (QS. Al-Fatihah: 6-7)
Bagaimana mungkin memohon kepada Allah agar ditunjukkan kepadanya jalan orang-orang yang mu’min dan dijauhkan dari jalan golongan mereka yang sesat dan dimurkai, namun ia sendiri justru menempuh jalan sesat itu dengan sukarela dan senang hati.

hendaklah kita segera bertaubat mencari jalan yang benar di zaman yang sudah berada di ujung peradaban ini. Sesungguhnya Allah memudahkan hambanya untuk menjadi umutnya yang taat apabila kita mau berusaha.

Sejarah Singkat Valentine :
Ribuan literatur yang berupaya menggli sejarah awal hari Valentine masih berbeda pendapat. Ada banyak versi tentang asal perayaan Valentine ini. Yang paling populer adalah kisah Valentinus (St. Valentine) yang diyakini hidup pada masa Claudius II yang kemudian ajal pada tanggal 14 Februari 269 M, namun ini pun ada beberapa versi. Yang jelas dan tidak mengdung silang pendapat adalah kalau kita menilik secara lebih jauh lagi ke dalam tradisi paganisme (pemujaan dewa-dewi) Romawi kuno.

Waktu itu ada sebuah perayaan yang dikenal sebagai Lupercalia, di dalamnya terdapat rangkaian upacara penyucian di masa Romawi kuno (13-18 Februari). Dua hari pertama dipersembahkan untuk dewi cinta (queen of feverish) Juno Februata. Pada hari itu, para pemuda mengundi nama-nama gadis di dalam kotak. Lalu setiap pemuda mengambil nama secara acak dan gadis yang namanya keluar harus menjadi pasangan selama setahun untuk senang-senang dan obyek hiburan. Pada tanggal 15 Februari, mereka meminta perlindungan dewa Lupercalia dari golongan serigala. Selama upacara ini, kaum muda melecut (mencambuk) orang dengan kulit binatang dan wanita berebut untuk dilecut karena dianggap lecutan itu akan membuat mereka menjadi lebih subur. Ketika agama Katholik memasuki Roma, mereka mengadopsi upacara ini dan mewarnainya dengan nuansa Nasrani, antara lain mengganti nama-nama gadis dengan nama-nama Paus atau Pastur. Di antara pendukungnya adalah Kaisar Constantinus dan Paus Gregorius I (lihat The Encyclopedia Britannica, sub judul: Christianity). Kemudian agar lebih mendekatkan lagi pada ajaran Nasrani, pada 496 M Paus Gelasius I menjadikan upacara Romawi Kuno ini menjadi hari perayaan gereja dengan nama Saint Valentine’s Day untuk menghormati St. Valentine yang kebetulan mati pada 14 Februari (lihat The World Book Encyclopedia, 1988). Tentang siapakah sesungguhny St. Valentine ini – seperti telah disinggung di atas – sejarawan masih berbeda pendapat.

Pada saat ini, sekurang-kurangnya ada tiga nama Valentine yang meninggal pada tanggal 14 Februari. Diantaranya ialah kisah yang menceritakan bahwa Kaisar Claudius II menganggap tentara muda bujangan lebih tabah dan kuat dalam medan peperangan daripada orang yang menikah. Kaisar lalu melarang para pemuda untuk menikah, tetapi tindakan kaisar itu mendapatkan tantangan dari St. Valentine yang secara diam-diam menikahkan banyak pemuda sehingga dia pun ditangkap dan dihukum gantung pada 14 Februari 269 M.


Semoga kita senantiasa berada dibawah lindunganNya hingga bertemu denganNya nanti..Amin.






0 komentar:

My Blog's Followers